Meneriakkan keheningan dalam dilema

Kafetaria punya cerita
Diantara ceria dan canda tawa selalu terbesit imaji yang tak kuasa menahan rasa sepi yang terus menghinggapi. Banyak terjadi hal indah dan sedih yang terjadi di sekitar raga ini. Malam ini seperti biasa terasa cukup dingin, bahkan korek api dan sebatang rokok yang aku nyalakan tidak terlalu bisa menghangatkan. “When You Believe” Mariah Carey yang dinyanyikan di lapangan rektorat menemani malam ini. Biasanya lagu dapat menggambarkan apa yang kita rasakan, tetapi setiap lagu yang kudengar terasa hampa tanpa memiliki arti seperti biasanya. Bagai berteriak tetapi hanya hening yang keluar dari bibir ini.
Air di gelas ini sudah coba aku minum, tetapi tidak pernah berkurang sedikit pun. Ingin aku coba membuang air dalam gelas tersebut, tetapi tak kuasa aku melakukannya. Tetapi jika tidak aku tidak membuangnya, tidak akan pernah terisi lagi gelas tersebut dengan air yang baru, ini semua seperti dilemma yang tidak pernah terlihat ujungnya.

Komentar