Datang
dalam Hening
Aku
tak pernah tahu mengapa bisa seperti ini.
Darahku
terasa mengalir dengan derasnya.
Jantung
ini berdetak seperti gempa yang memecahkan kedamaian dunia.
Gemetar
dengan hebat hingga tak kuasa menggerakkan satu pun jari.
Layaknya
dua kutub yang saling bertentangan.
Saling
tarik menarik meski berbeda paham.
Hari
ini, malam ini, detik ini aku merasa kau berada tak jauh dari sini.
Padahal
dirimu tak pernah menampakkan wajah
manismu saat matahari sudah mulai tenggelam.
Tak
lama kemudian aku memandang sosok yang aku kenal dari kejauhan.
Jiwaku
terasa kaku dan membisu.
Di
bawah sinar lampu yang memancarkan cahaya kuning
Dirimu
datang dengan rambut hitam yang dikuncir kebelakang dengan hening.
Komentar
Posting Komentar