Kafetaria Punya Cerita: Datang dalam Hening


Datang dalam Hening
Aku tak pernah tahu mengapa bisa seperti ini.
Darahku terasa mengalir dengan derasnya.
Jantung ini berdetak seperti gempa yang memecahkan kedamaian dunia.
Gemetar dengan hebat hingga tak kuasa menggerakkan satu pun jari.

Layaknya dua kutub yang saling bertentangan.
Saling tarik menarik meski berbeda paham.
Hari ini, malam ini, detik ini aku merasa kau berada tak jauh dari sini.
Padahal dirimu  tak pernah menampakkan wajah manismu saat matahari sudah mulai tenggelam.

Tak lama kemudian aku memandang sosok yang aku kenal dari kejauhan.
Jiwaku terasa kaku dan membisu.
Di bawah sinar lampu yang memancarkan cahaya kuning
Dirimu datang dengan rambut hitam yang dikuncir kebelakang dengan hening.

Komentar