Menampa Kata
Hanya
bisa diam diantara arus manusia yang lalu lalang di keramaian
Melihatmu
dari belakang sudah hampir membuat jantungku melompat jauh dari tubuhku
Aku
hanya berharap engkau menoleh kepadaku dan menamparku dengan senyumu yang manis
itu
Agar
aku bangun dari mimpi di siang hari yang memenjarakan hati
Sudah
hampir dua bulan aku tak melihatmu di tempat ini
Tempat
dimana jari jari ini menempa setiap kata tentang dirimu
Seorang gadis yang sinarnya lebih terang dari
pada bulan purnama
Dan
indahnya lebih berkilau dari permata
Aku
ingat saat kita pernah tak sengaja berpapasan saat aku mengendarai motor
bututku
Dari
jauh aku sudah bisa mengenali sosok dirimu
Headset
putih, celana hitam, dan juga kemeja motif kotak kotak berwarna merah yang
biasa kau pakai.
Seakan
dengan mata terpejam aku dapat merasakan kehadiranmu
Hampir
setiap hari aku dapat melihat di tempat ini
Engkau
bercengrama dengan teman temanmu dengan suasana yang ceria menurutku
Kemudian
aku berpikir untuk mengajakmu untuk sekedar berkenalan
Kau
tahu, iya, menemuimu, dan memperkenalkan diriku kehadapanmu secara langsung
Tapi,
semua itu hanyalah sebuah ide yang terus menerus hinggap di kepalaku
Rasa
takut ini selalu memeluku dengan erat
Bahkan
untuk menatap matamu secara langsung tubuhku langsung gemetar
Dan aku hanya
bisa menunduk menatap setiap kata yang aku tempa untuk dirimu
Komentar
Posting Komentar